Terima Kasih Tubuh
Satu hal yang sedang saya pelajari beberapa hari ini adalah belajar bersyukur. Belajar bersyukur bukan hanya sekedar mengucapkan “saya bersyukur” tetapi mengucapkan terima kasih dan bukan hanya kepada Tuhan tetapi juga terhadap diri sendiri. Mengucap syukur dan berterima kasih biasanya dilakukan jika suatu perubahan atau hal yang tidak biasa terjadi di dalam hidup, misalnya terjadi hal-hal baik, menyenangkan, ataupun hal-hal yang tidak menyenangkan. Namun, terkadang kita kurang aware atau peka atas hal-hal biasa dalam hidup, sehingga membuat seseorang menjadi lupa mengucap syukur dan terima kasih, misalnya atas kesempatan untuk masih dapat melakukan aktivitas sehari-hari, masih diberikan kesempatan untuk merasakan macet, cemas, dsb.
Salah satu hal biasa yang terkadang
(sering) dilupakan adalah berterima kasih kepada tubuh kita sendiri, terkadang
karena tubuh berfungsi secara rutin, “otomatis” atau terlalu sering digunakan,
kita jadi lupa bersyukur dan berterima kasih terhadap diri kita sendiri. Padahal,
mungkin kita sering menggunakan tubuh kita secara berlebihan (mengeksploitasi
tubuh kita), misalnya walaupun tubuh sudah mengirimkan sinyal untuk
beristirahat kita tetap begadang atau memaksa tubuh untuk bekerja. Beberapa
orang juga merasa bahwa tubuhnya adalah milik mereka sendiri sehingga ia bisa
menggunakannya sesuai dengan keinginan mereka, tanpa mengucapkan terima kasih.
Padahal, mengucapkan terima kasih dan
apresiasi ke tubuh dapat memberikan efek positif dalam diri seseorang. Covington
(2008) menyatakan bahwa mengucapkan syukur kepada tubuh atau badan dapat
membantu pemulihan diri seseorang, khususnya wanita. Vowless (2016) menyatakan
bahwa mengucapkan terima kasih dan apresiasi ke tubuh dapat meningkatkan
kesehatan badan dan mental seseorang. Tubuh dapat menjadi lebih sehat dan
mengurangi tingkat stres. Hal tersebut memperlihatkan bahwa mengucapkan terima
kasih ke tubuh dapat memberikan banyak efek positif baru dalam diri seseorang.
Salah satu efek lain yang saya rasakan ketika
mencoba mengucapkan terima kasih dan apresiasi ke tubuh adalah
menyadari bahwa banyak hal yang dapat disyukuri. Ketika saya mencoba untuk
mengucapkan terima kasih ke setiap anggota tubuh, saya memerlukan waktu yang
cukup banyak. Saya merasa mengucapkan terima kasih ke setiap anggota tubuh
memerlukan banyak waktu karena terlalu banyak anggota dalam tubuh kita. Hal
tersebut membuat saya menyadari bahwa sebenarnya banyak hal dalam kehidupan yang dapat disyukuri, namun terkadang kita tidak menyadarinya
terutama ketika kita dalam situasi yang tidak menyenangkan.
Ketika berada dalam situasi yang tidak
menyenangkan, seseorang cenderung terfokus dengan hal yang tidak menyenangkan
tersebut, bahkan tidak sedikit yang mungkin mengasihani diri atas kejadian yang
terjadi dalam hidup mereka. Hal tersebut cenderung membuat seseorang terfokus
akan hal negatif dan sulit untuk mengucap syukur. Beberapa orang mungkin juga
merasa bahwa tidak ada hal baik yang dapat disyukuri dalam diri mereka, padahal
sebenarnya banyak hal yang dapat disyukuri. Salah satunya mensyukuri dan
mengucapkan terima kasih atas setiap anggota tubuh kita. Ketika seseorang menghabiskan
banyak waktu untuk mengucapkan terima kasih maka fokusnya akan berubah menjadi
lebih positif, sehingga juga dapat berpikir lebih secara positif. Hal tersebut
dapat membantu seseorang dalam menjalani hidupnya atau menyelesaikan masalah
yang sedang dihadapinya. Jadi, sudahkah kamu berterima kasih ke tubuhmu
sendiri??
Referensi:
Covington, S. S. (2008). A Woman’s Journal:
A Program for Treating Addiction. CA: Jossey-Bass
Vowless, S. (2016). The Miracle Effect: For
Steps to Living Heaven on Earth Everyday. Bloomington, IN: Balboa Press.
Gambar: https://www.inc.com/kat-boogaard/4-more-powerful-ways-to-say-thank-you.html
Gambar: https://www.inc.com/kat-boogaard/4-more-powerful-ways-to-say-thank-you.html
Comments
Post a Comment