Stop it!! You Are Hurting Yourself!!



Selama kita hidup di dunia, kita melakukan berbagai macam perilaku sejak kecil. Dari berbagai perilaku tersebut, ada beberapa perilaku yang sering kita munculkan yang akhirnya menjadi suatu kebiasaan. Walaupun perilaku tersebut sering dimunculkan dan menjadi suatu kebiasaan, belum tentu perilaku tersebut merupakan perilaku yang positif dan mendorong kita menjadi lebih baik. Dari perilaku yang sering kita munculkan, tidak sedikit yang akhirnya memberikan pengaruh negatif dan akhirnya dapat menyakiti atau melukai diri kita sendiri. Berikut adalah beberapa contoh perilaku atau kebiasaan yang yang bisa menyakiti diri kita sendiri:

  • Membandingkan dengan orang lain
Ketika kita ingin membeli atau memilih suatu hal, misalnya barang, sekolah, dsb, biasanya kita akan berusaha membandingkan beberapa hal tersebut terlebih dahulu, tujuannya agar dapat memilih yang terbaik. Perilaku tersebut dapat menjadi salah satu alasan kita terbiasa untuk membandingkan suatu hal bahkan ketika kita sudah mendapatkan atau memutuskan sesuatu, padahal seharusnya perilaku tersebut dilakukan sebelum memutuskan sesuatu sehingga dapat membantu mengambil keputusan bukan setelahnya. Membandingkan sesuatu setelah memutuskan sesuatu dapat cenderung membuat kita menjadi tidak puas dengan pilihan atau keputusan kita dan sulit untuk bersyukur. Jika hal tersebut terjadi secara terus-menerus, maka dapat membuat menurunkan rasa percaya diri dan menjadi takut untuk mengambil keputusan karena merasa bahwa keputusan yang diambil belum tentu baik. 
  • Berusaha membuktikan diri ke orang lain
Seseorang yang memang dasarnya sudah kuat, mandiri, sukses, dsb tidak perlu membuktikan ke orang lain. Orang yang berusaha untuk membuktikan ke orang lain mempunyai kecenderungan tidak yakin atau tidak percaya diri dengan kemampuan dirinya sendiri sehingga membutuhkan pengakuan oleh orang lain. Setiap orang mempunyai pandangan dan standar yang berbeda-beda, sehingga ketika kita terus menerus berusaha mencari pembuktian ke orang lain, maka kita cenderung sulit untuk selalu mendapatkannya.
  • Tidak mengenali dan mengakui yang kita rasakan
Mengakui perasaan diri kita sendiri bukan merupakan hal yang mudah, bahkan mungkin ada orang yang sulit mengenali perasaannya sendiri. Dalam (beberapa) budaya di Indonesia, banyak orang yang tidak dibiasakan untuk menyadari, mengakui, dan menunjukkan perasaan atau emosinya. Hal tersebut dapat terlihat dari banyak stereotip yang cenderung mendukung seseorang untuk tidak mengakui perasaannya, seperti tidak diizinkan untuk menangis karena kalau nangis itu lemah atau cengeng, kaau sudah besar juga tidak boleh menangis, harus selalu bersikap sopan (atau basa-basi) walaupun sedang marah, sedih, atau tidak suka dengan sesuatu terutama dengan orang yang lebih tua, dsb. Hal tersebut membiasakan seseorang untuk tidak mengakui dan menunjukkan yang dirasakan. Walaupun perasaaan tersebut tidak diakui, bukan berarti perasaan tersebut tidak ada. Perasaan tersebut tetap ada, namun mungkin kita tidak menyadarinya. Dampak dari hal tersebut adalah dapat menyebabkan perubahan yang tidak menyenangkan dari diri kita baik secara fisik atau mental, seperti menjadi lebih sensitif, mudah risih, mood tiba-tiba berubah, badannya sakit, dsb.
  • Menyalahkan diri sendiri
Menyalahkan diri sendiri bisa merupakan sikap secara langsung menyalahkan diri akan suatu hal, seperti “saya yang salah”, “saya yang tidak berani”, “saya yang salah mengambil keputusan”, dll atau mengucapkan kata-kata negatif ke diri kita sendiri, seperti “saya bodoh”, “ceroboh banget si”, “tidak berkompeten”, dan lain sebagainya. Sikap ini dapat membuat diri sendiri merasa tidak berdaya atau tidak berguna, sehingga dapat menjadi lebih mudah untuk tertekan, stress, atau sedih. Hal tersebut juga dapat mengurangi rasa percaya diri atau self-esteem seseorang.

Contoh di atas merupakan beberapa kebiasaan yang mungkin sering dilakukan dan bahkan dianggap wajar, namun sebenarnya dapat memberikan dampak negatif atau yang buruk bagi diri sendiri, bahkan cenderung menyakiti atau melukai diri sendiri. Beberapa contoh di atas hanya merupakan beberapa kebiasaan yang menyakiti diri sendiri dari banyak kebiasaan lainnya. Dari kebiasaaan di atas, apakah ada kebiasaan yang sering kamu lakukan? Jika iya, maka sudah saatnya untuk berhenti menyakiti diri sendiri. Stop hurting yourself!! Hal tersebut dapat dilakukan dengan mulai mengubah kebisaan buruk tersebut.

Mengubah kebiasaan bukan merupakan hal yang mudah, namun jika dilakukan secara terus menerus dan konsisten, maka kebiasaan tersebut dapat berkurang dan berubah. Mengubah kebiasaan juga belum tentu menyenangkan, namun ketika kebiasaan lama telah berubah menjadi kebisaan baru, maka tubuh juga dapat melakukan penyesuaian dan mungkin menjadi lebih nyaman serta menyenangkan dibanding sebelumnya.

Referensi gambar: https://irishprimaryteacher.ie/%EF%BB%BFstop-comparing-stop-caring/


Comments

Popular posts from this blog

Beranikah Kamu Untuk Bermimpi?

Keluar dari Rasa Nyaman dan Mencoba Ketidakpastian

Waktu